Sebagai
lembaga yang bergerak di bidang pembinaan remaja se-kota Bandung, KARISMA ITB
tidak hanya mengepakkan sayap di bidang mentoring, akademik dan minat-bakat.
Guna menjaring lebih banyak adik remaja SMP-SMA, kini KARISMA ITB kembali
menggalakkan bidang training remaja yang sempat redup di periode-periode
sebelumnya. Pada periode ke 32 ini, bidang training remaja di KARISMA dipegang
oleh ‘Badan Koordinasi Training (BKT)’.
Alhamdulillaah,
bulan Desember lalu, BKT KARISMA ITB mendapat kepercayaan untuk mengisi
training di HIPMA (Himpunan Pemuda-Pemudi Masjid) Nurul Hidayah, Cimahi
Selatan. Materi yang dibawakan adalah seputar identitas serta keunggulan
menjadi remaja masjid itu sendiri. Tak disangka, sambutan dan tanggapan adik-adik
dari HIPMA ini sangat luar biasa. Hingga kemudian BKT mendapat kabar bahwa
insya Allah HIPMA Nurul Hidayah akan rutin mengundang KARISMA untuk mengisi
training di sana sebulan sekali.
Dua
Februari lalu merupakan kedua kalinya BKT KARISMA berkunjung ke HIPMA Nurul
Hidayah. Pada kesempatan ini, BKT KARISMA diminta untuk membawakan training
tentang keorganisasian. Berangkat dari permasalahan krisis tanggungjawab yang
ada, maka BKT KARISMA mengusung training dengan judul “Empowering Organization”, dengan harapan setelah dari training ini,
adik akan menjadi lebih bersemangat, memiliki sense of belonging yang tinggi, serta menjadi tim yang solid untuk
bergerak bersama memajukan organisasi HIPMA tersebut.
Training
kali ini dipandu oleh dua orang perwakilan trainer dari BKT KARISMA. Sesi awal
yang membahas tentang pengertian, tujuan berorganisasi, serta kedekatan antar
staf dipandu oleh Aliya Nur Zahira (FKK ITB 2011). Pada sesi ini, adik diminta
untuk menuliskan 4 kesan positif yang masing-masing ditujukan untuk 4 orang
paling berkesan selama mereka berinteraksi di HIPMA itu sendiri. Dari situ,
masing-masing adik bisa mengetahui sejauh apa peran dan keberartian mereka di
mata teman-temannya yang lain, untuk kemudian diambil evaluasi bagi tiap-tiap
diri guna menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi teman-temannya di HIPMA.
Diharapkan juga adik bisa menjadi lebih saling menghargai keberadaan temannya
satu sama lain.
Pada sesi
kedua tingkat materi semakin meningkat. Di sini, Ikhwanul Hakim (STI ITB 2010)
membimbing adik-adik untuk memahami bagaimana cara mengambil keputusan yang
baik serta melatih kepercayaan antara masing-masing staf dengan pemimpinnya.
Sesi kedua diakhiri dengan simulasi ‘Ular dan Ranjau’ di mana semua adik
diminta menutup mata, berbaris membentuk kereta lalu mereka diharuskan melewati
rute yang sudah diberi beberapa rintangan dengan hanya bergantung pada komando
dari adik lain yang diminta menjadi pemimpin bagi mereka. Simulasi ini
dihadirkan untuk melatih kepercayaan adik pada pemimpin serta melatih adik yang
menjadi pemimpin agar bisa mengambil keputusan dengan tegas dan tepat sekalipun
di saat-saat genting atau terdesak.
Training
diakhiri dengan muhasabah kecil-kecilan yang dipandu oleh Surya (Kimia ITB
2009) dengan membaca doa Rabithoh. Suasana penuh kekhusyukan dan kesyahduan
menyeruak di dalam sekretariat HIPMA Nurul Hidayah malam itu.
Sebelum tim
BKT KARISMA ITB pamit, BKT mengajak adik-adik untuk menuliskan setiap
harapan-harapan mereka untuk HIPMA ke depannya dan menempelkannya di dinding
sekretariat mereka. Semoga dengan tertempelnya harapan tersebut, dapat membuat
mereka selalu teringat akan mimpi-mimpi mereka dan semakin termotivasi untuk
membentuk HIPMA Nurul Hidayah yang lebih baik lagi.
“… Dengan harapan, kita menantikan sinar mentari setelah hujan. Dengan
harapan, kita menggapai sang Pencipta, berharap Dia akan mendengarkan doa-doa
kita dan memberikan pengampunan.”-Dr. Ibrahim Elfiky (Motivator Muslim
Dunia).
(Aliya Nur Zahira)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar